Penandatanganan Nota Kesepahaman Pengelolaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Tahun 2023 antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Dikti Ristek) dan Universitas Gadjah Mada telah terselenggara pada Kamis (12/1), di Ruang Multimedia 1, Gedung Pusat UGM.
Rektor UGM, Ova Emilia, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada UGM untuk melanjutkan pengelolaan program MBKM tahun 2023 melalui penyelenggaraan Swakelola Tipe II. Menurutnya, program ini merupakan satu hal yang perlu didukung bersama karena MBKM sudah secara nyata memberikan banyak perubahan.
“Harapanya, tentunya kerja sama ini akan memberikan kontribusi nyata dan juga bermanfaat bagi pendidikan serta mendorong mahasiswa untuk dapat menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja ataupun memberikan tantangan lebih untuk pengembangan keilmuan masa depan,” ungkap Ova.
Program flagship Kampus Merdeka terdiri dari Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kampus Mengajar (KM), Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Praktisi Mengajar, dan Wirausaha Merdeka.
Berdasarkan laporan pengelolaan program MBKM tahun 2022, animo sangat tinggi baik dari mahasiswa dan praktisi ataupun mitra yang mengikuti program ini. Capaian kepesertaan Kampus Merdeka tahun 2022 mencapai 113.498 peserta baik mahasiswa maupun praktisi, melebihi target saat perencanaan yaitu 96.873 peserta.
Bahkan secara anggaran, budget untuk beneficiary program kampus merdeka flagship tahun 2022 yang awalnya dianggarkan sebanyak 1,9 triliun hanya terserap 95,4%. Sedangkan tingkat penyerapan Swakelola MBKM secara keseluruhan mencapai 77,8M atau 92,8% dari RAB yang diajukan. Hal ini mengindikasikan bahwa cara kerja MBKM tahun 2023 bisa direncanakan dengan lebih efisien dan lebih ramping.
“Kita bisa melihat bahwa anggaran yang terpakai itu lebih sedikit dari yang direncanakan tetapi targetnya tercapai, yang mengindikasikan bahwa skema insentif yang kita buat itu bisa lebih hemat sebenarnya,” ungkap Erwin, anggota Tim Pelaksana Pusat Kampus Merdeka.
Lebih lanjut, satu hal yang juga disoroti adalah hasil survei mengenai dampak alumni program Kampus Merdeka tahun 2022. Dengan kajian yang cukup mendalam, diketahui alumni program IISMA, MSIB, dan PMM memiliki waktu tunggu kerja lebih cepat dan gaji pertama lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.
Sebagai tindak lanjut, rencana pengelolaan Program Kampus Merdeka 2023 akan fokus kepada tiga pilar prioritas pencapaian yang akan dikejar. Pertama, Kampus Merdeka Flagship, untuk menaikkan target kepesertaan menjadi 144.000 peserta dengan total anggaran sebesar 2,1 triliun. Kedua, Kampus Merdeka Mandiri, yaitu program belajar luar kampus yang tidak didanai oleh kementerian dengan target 500.000 mahasiswa berpartisipasi dalam program-program mandiri tersebut. Ketiga, Kampanye Kampus Merdeka, untuk meningkatkan 20% awareness masyarakat Indonesia terhadap hasil kerja dan dampak Kampus Merdeka sehingga mampu mendorong target kepesertaan flagship dan mandiri.
Turut hadir dalam acara ini, yakni Dirjen Diktiristek, Dirjen Diksi, Direktur Belmawa, Inspektur IV Inspektorat Jenderal, Rektor UGM, Wakil Rektor SDM dan Keuangan UGM, Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM, Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka UGM, dan seluruh Tim Pelaksana Pusat Kampus Merdeka.
Penulis : Whafir